Toad Jumping Up and Down -->

Thursday, November 23, 2017

Konfigurasi UBUNTU Server dengan mudah

REFERENSI KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Cara Setting Manual IP Address di Ubuntu Server - Artikel ini akan membahas tentang cara setting ip address pada salah satu distro linux, Ubuntu Server. Cara yang saya jabarkan pada artikel ini juga bisa dioperasikan pada distro-distro linux lainnya, jadi tidak hanya ubuntu saja, dan juga bisa digunakan untuk versi dekstopnya.



     Pada artikel sebelumnya juga, saya sudah pernah menulis tutorial cara setting ip address yang kebetulan juga menggunakan distro yang sama ubuntu. Hanya saja pada tutorial tersebut caranya yang berbeda. Kalau pada artikel ini setting ip address dengan cara manual (static), pada artikel yang sebelumnya saya menggunakan metode DHCP client (dynamic). Meski caranya berbeda, tetapi tujuannya tetap sama.

     Baik, pada artikel ini kita akan fokus pada cara yang manual. Sebelum melakukan setting ip address, informasi yang penting yang harus kita ketahui adalah label yang digunakan untuk menginisialisai interface jaringan yang terpasang. Dalam linux biasanya ditulis dengan "eth0", "eth1", "eth2", dan seterusnya. Untuk mengeceknya, kita bisa jalankan perintah mii-tool. Dengan menjalankan perintah tersebut, secara otomatis akan terlihat berapa interface yang terpasang di komputer kita.

root@ubuntu:~# mii-tooleth1: no autonegotiation, 1000baseT-FD flow-control, link ok
root@ubuntu:~#



Pada contoh diatas, kita sudah tau bahwa di komputer kita hanya terpasang satu buah interface dan berlabel eth1. Dengan demikian, kita sudah tau interface mana yang akan kita beri konfigurasi IP address.


1. Melalui Command Line Interface
Pada cara pertama ini, kita akan melakukan konfigurasi langsung melalui terminal linux atau Command Line Interface (CLI). Misal kita akan berikan konfigurasi pada interface eth1 berupa ip address 192.168.10.20 dan netmask 255.255.255.0. Maka perintah yang dapat kita jalankan di terminal sebagai berikut.

root@ubuntu:~# ifconfig eth1 192.168.10.20 netmask 255.255.255.0
root@ubuntu:~#


Setelah menjalankan perintah tersebut, cek dengan perintah ifconfig eth1. Jika sudah benar, pasti akan muncul informasi IP address yang terkonfigurasi pada interfaces eth1.

Catatan: Melakukan konfigurasi dengan cara ini sifatnya hanyalah sementara. Maksudnya konfigurasi ini tidak permanent, jika Anda restart komputer, maka konfigurasi tadi akan hilang.


2. Dengan mengedit file interfaces

     Untuk membuat konfigurasinya permanen, kita bisa edit file interfaces yang lokasinya ada di "/etc/network/interfaces". Caranya, jalankan perintah nano untuk membuka file tersebut, lalu tambahkan onfigurasi yang kita inginkan. Coba perhatikan yang di bawah ini.
root@ubuntu:~# nano /etc/network/interfaces


Setelah file interfaces terbuka, berikan konfigurasi yang kita inginkan. Misalnya seperti dibawah ini.

# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback




auto eth1
iface eth1 inet static
        address 192.168.10.20
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.10.0
        broadcast 192.168.10.255
        gateway 192.168.10.10
        dns-nameservers 8.8.8.8



Setelah selesai memberikan konfigurasi, simpan perubahan dengan menekan tombol
Ctrl+O (save). Lalu keluar dengan menekan tombol Ctrl+X (Exit).

Kemudian restart service nya agar konfigurasi tadi bisa beroperasi. Perintahnya lihat di bawah ini.

root@ubuntu:~# /etc/init.d/networking restart
 * Running /etc/init.d/networking restart is deprecated because it may not enable again some interfaces
 * Reconfiguring network interfaces...
Ignoring unknown interface eth1=eth1.

[ OK ]
root@ubuntu:~#


Status OK menandakan settingan telah siap. Setelah itu kita coba cek dengan menjalankan perintah ifconfig eth1.


LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Sekarang kita lanjutkan cara konfigurasi adapter network pada Virtual Box dan interface network pada Debian.

A. KONFIGURASI NETWORK ADAPTER PADA VIRTUALBOX
1.      Pada sistem operasi Debian, konfigurasi network adapter 1 sebagai Host-only adapter, dan adapter 2 sebagai Internal network. Caranya seperti tahapan pada gambar berikut:

  
2.      Sementara pada PC client (Windows XP), lakukan pengaturan network hanya pada adapter 1 yaitu sebagai Internal network.
B. KONFIGURASI NETWORK PADA WINDOWS XP GUEST
Windows XP Guest maksudnya adalah sistem operasi yang sudah diinstall pada VirtualBox. VirtualBox itu sendiri terinstall di PC Host, yang dalam PC saya menggunakan Windows 7. Langkah-langkah konfigurasi network pada Windows XP Guest adalah sebagai berikut:
1.      Dari menu [Start] >> [Control Panel]
.
2.      Pada jendela Control Panel, pilih [Network and Internet Connections]
3.      Pada jendel Network and Internet Connections, pilih [Network Connections]
4.      Pada jendel Network Connections, klik kanan [Local Area Connection] >> [Properties]
5.      Pada jendel Local Area Connection, pilih tab [General] >> [Internet Protocol (TCP/IP)] >> [Properties]

6.      Pada jendel Internet Protocol (TCP/IP), buatlah seperti isian pada gambar berikut ini lalu akhiri dengan [OK] >> [Close].

C. KONFIGURASI INTERFACE NETWORK PADA DEBIAN 6 SQUEEZE
1.      Cek interface eth0 dan eth1

Kalau kita perhatikan, IP address di Eth0 dan Eth1 belum sesuai dengan desain topologi yang akan dibuat, sehingga harus kita konfigurasi ulang melalui file interfaces.
.
2.      Konfigurasi Interface eth0 dan eth1
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/network/interfaces.
3.      Edit script yang terdapat di dalam file interfaces tersebut, sehingga seperti berikut:

4.      Restart Interface
root@server-tkj:/home/habib# /etc/init.d/networking restart
5.      Selanjutnya buat domain server kita.
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hosts
6.      Buat script seperti gambar berikut:

7.      Buat hostname server kita:
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hostname.
8.      Buat script seperti berikut:
REFERENSI KONFIGURASI SERVER UBUNTU “DHCP”
Install dan Konfigurasi DHCP Pada Ubuntu Server – Kali ini, kita akan mencoba melakukan instalasi dan konfigurasi DHCP Server di Ubuntu Server. DHCP sendiri adalah layanan pemberian otomatis pada client. saya sarankan anda teliti dalam konfigure DHCP ini, karena apa bila ada kesalahan titik koma saja maka konfigurasi anda bisa disebut gagal dan harus cek dari awal lagi. saya sudah melakukan konfigurasi ini berulang-ulang dan berhasil. jadi silakan simak baik-baik 
Definisi :
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
·         Pertama – tama login ke Ubuntu Server

·         Kemudian jadikan status user anda menjadi root dengan mengetikkan perintah sudo su
·         Install software DHCP Server kita. Softaware yang kita gunakan kali ini adalah isc-dhcp-server. Software ini biasanya sudah otomatis terinstall di Ubuntu Server tetapi jika belum ada, ketikkan perintah apt-get install isc-dhcp-server
·         Setelah software terinstall,masuk ke direktori /etc/default lalu pada direktori defaultketikkan pico isc-dhcp-server atau langsung ketikkan pico /etc/default/isc-dhcp-server
·         Cari script INTERFACE=””, lalu di antara tanda petik isikan eth0 atau sesuaikan dengan LAN anda yang aktif dengan format ethx.. Simpan dan keluar konfigurasi dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x
·         Setelah konfigurasi isc-dhcp-server selesai, kita lanjutkan dengan konfigurasi DHCP kita. masuk direktori /etc/dhcp lalu pada direktori dhcp ketikkan pico dhcpd.conf atau langsung mengetikkan pico /etc/dhcp/dhcpd.conf
·         Ganti konfigurasi DHCP sebelumnya seperti di bawah ini ( konfigurasi IP boleh disesuaikan ). Setelah selesai konfigurasi simpan dan keluar dari konfigurasi dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x
·         Keterangan:
range : rentang IP yang bisa digunakan oleh komputer client
option domain-name-servers : dns yang kita gunakan
option routers : IP dari router yang kita gunakan dalam jaringan
default-lease-time dan max-lease-time : jangka waktu penggunaan IP oleh komputer client
·         Setelah semua konfigurasi selesai, ketikkan perintah service isc-dhcp-server restart atau /etc/init.d/isc-dhcp-server restart untuk merestart isc-dhcp-server
·         Coba jalankan komputer client, lalu buka Network Connections pada Contol Panellalu klik kanan pada LAN yang aktif dan pilih Properties
·         Klik dua kali Internet Protocol ( TCP/IP ) lalu pilih Obtain an IP address automaticallyagar client mendapatkan IP otomatis dari DHCP Server, lalu klik Ok
·         Tunggu hingga komputer client mendapatkan IP
·         Untuk mendeteksi apakah komputer client sudah terhubung ke internet, buka Command Prompt dengan membuka Run lalu ketikkan cmd
·         Setelah itu lakukan ping ke dns dan IP dari rout
·         Jika kita berhasil melakukan proses ping, lanjutkan dengan membuka website dari browser
·         Jika tampilan website muncul, maka instalasi dan konfigurasi DHCP Server kita berhasil
semoga cara Install dan Konfigurasi DHCP Pada Ubuntu Server ini dapat bermanfaat untuk adna yang sedang membangun server ataupun untuk teman-teman mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas maupun tugas besar, jika ada pertanyaan bisa langsung komen nanti insya allah akan saya jawab sebisanya.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Tulisan ini berisi tutorial konfigurasi debian sebagai DHCP server. DHCP server adalah server yang menyediakan konfigurasi IP secara otomatis kepada host yang terkoneksi dengan DHCP server tersebut. Mari kita mulai melakukan konfigruas DHCP server.
Install package
# apt-get install isc-dhcp-server
Perintah di atas adalah perintah umum untuk menginstall package pada linux berbasis Debian. Sepertinya tidak tidak perlu penjelasan pada tahap ini. :)
Konfigurasi interface
# vim /etc/default/isc-dhcp-server
Edit file /etc/default/isc-dhcp-server dan carilah bagian INTERFACES="". Isilah dengan interface yang akan bertindak sebagai DHCP server, yang nantinya terkoneksi dengan DHCP client. Perlu diperhatikan bahwa interface yang dipilih sebagai DHCP server harus memiliki konfigurasi IP static. Karena saya memilih eth1 sebagai interface DHCP server, sehingga konfigurasi saya adalah:
INTERFACES="eth1"
Seperti yang disebutkan sebelumnya, interface yang bertindak sebagai DHCP server harus disetting dengan IP static. Berikut ini adalah setting pada/etc/network/interfaces:
# The primary network interface
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
        address         192.168.56.103
        netmask         255.255.255.0
        gateway         192.168.56.102
allow-hotplug eth1
iface eth1 inet static
        address         192.168.57.2
        netmask         255.255.255.0
        broadcast       192.168.57.255
Konfigurasi dasar DHCP server
# vim /etc/dhcp/dhcpd.conf
Setelah mengkonfigurasi interface, sekarang kita lakukan konfigurasi DHCP server. Buka file /etc/dhcp/dhcpd.conf menggunakan text editor favorit anda. Sekarang kita edit pada beberapa bagian:
option domain-name "pupil.com";
Dengan option ini kita bisa memberikan nama domain pada network kita. Gantilah pupil.com sesuai dengan domain yang anda inginkan.
option domain-name-servers 208.67.222.222, 208.67.220.220;
Seperti dituliskan sebelumnya, DHCP server bisa memberikan alamat dari DNS server pada host yang menjadi DHCP client. Dengan option inilah DHCP server dapat memberikan alamat DNS server yang bisa digunakan oleh host yang menjadi DHCP client. Jumlah alamat DNS server yang ditulis bisa satu atau beberapa, pisahkan dengan tanda koma. Alamat DNS server di atas adalah alamat dari OpenDNS.
Dua baris yang kita edit sebelumnya adalah optional. Sekarang kita tambahkan konfigurasi utama. Tambahkan code berikut pada bagian paling bawah file:
subnet 192.168.57.0 netmask 255.255.255.0 {
        range 192.168.57.1 192.168.57.10;
        option routers 192.168.57.2;
}
Pada bagian subnet dan netmask, sesuaikan dengan alamat IP dari interface yang menjadi DHCP server. Pada bagian range berikan dua alamat IP, yang pertama adalah alamat IP "terendah" sedang alamat kedua adalah IP "tertinggi" yang akan diberikan kepada DHCP client. Bagian option routers, berisi alamat router/server yang terkoneksi ke internet, apabila DHCP server sekaligus terkoneksi ke internet, isikanlah alamat IP dari interface DHCP server. Sampai disini, konfigurasi dasar untuk DHCP server sudah selesai. Simpan konfigurasi yang telah dibuat, kemudian restart service DHCP server untuk mengaktifkan konfigurasi yang baru kita buat.
# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Konfigurasi lanjutan DHCP server
Secara default, DHCP server akan memberikan IP kosong yang terendah terlebih dahulu secara berurutan kepada host yang terkoneksi. Tetapi dengan konfigurasi tambahan, kita bisa memberikan alamat IP yang selalu tetap sama kepada perangkat tertentu, kapanpun terkoneksi. Tambahkan konfigurasi berikut ke dalam file/etc/dhcp/dhcp.conf
host cinnamon {
  hardware ethernet 00:0D:87:B3:AE:A6;
  fixed-address 192.168.57.5;
}
Pada bagian host cinnamon, anda bisa mengganti cinnamon dengan nama lain sesuai dengan keinginan anda. Karena sepertinya nama host disini hanya sebagai identifikasi manusia saja, bukan untuk sistem. Bagian hardware ethernet isilah dengan MAC address dari interface yang akan diberikan IP secara tetap. Bagianfixed-address isilah dengan IP yang akan diberikan secara tetap kepada host yang bersangkutan.
Restart service DHCP
Setelah selesai melakukan konfigurasi, kita harus merestart service DHCP server agar berhasil.
# /etc/init.d/isc-dhcp-server restart
*Informasi tambahan
Untuk melihat pesan error, Perangkat yang terkoneksi, dan log-log lainnya bisa dilihat di: /var/log/syslog
Untuk melihat apakah daemon DHCP server berjalan, bisa dengan perintah: ps ax | grep dhcpd
Informasi selengkapnya mengenai konfigurasi DHCP bisa dilihat dengan perintah: man dhcpd.conf
REFERENSI DAN LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “SAMBA”
SWAT (Samba Web Administration Tool) adalah sebuah aplikasi konfigurasi berbasis web sederhana memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi dan mengelola file konfigurasi samba (smb.conf) melalui web browser. ini adalah utilitas GUI untuk mengkonfigurasi Samba, dan itu bisa sangat membantu bagi administrator Ubuntu baru yang perlu untuk mendapatkan Samba bangun dan berjalan cepat.
Pada Ubuntu Server 12.04 LTS, SWAT instalasi paket tersedia dalam repositori ubuntu resmi. Jadi, jika Anda menginstal Samba Server, SWAT secara otomatis terinstal. Ketika Anda menginstal beberapa distribusi Linux, Anda perlu pilihan untuk memilih paket dan kemudian pastikan Anda memilih untuk menginstal paket instalasi SWAT.
Ikuti panduan Cara menginstal dan Alat Konfigurasi Samba Web Administration di Ubuntu Server 12.04
1.      Install dan Konfigurasi Samba Alat Web Administrasi
2.      Login di mesin server ubuntu Anda melalui ssh, install samba, swat dan xinetd
  sudo apt-get instal samba smbfs samba-doc swat xinetd
3.     Mengaktifkan layanan SWAT di /etc/xinetd.conf dan restart dengan konfigurasi baru.
sudo update-inetd --enable 'swat'
sudo dpkg-reconfigure xinetd
4.     Buat file konfigurasi baru /etc/xinetd/swat:
sudo cat > /etc/xinetd/swat <<-EOF
# default: off
# description: SWAT is the Samba Web Admin Tool. Use swat \
# to configure your Samba server. To use SWAT, \
# connect to port 901 with your favorite web browser.
service swat
{
       port = 901
       socket_type = stream
       wait = no
# Use only_from if you want to restrict access
#      only_from = localhost 192.168.56.1
       user = root
       server = /usr/sbin/swat
       log_on_failure += USERID
       disable = no
}
EOF
5.     Mengubah izin smb.conf untuk administrator grup (adm) menggunakan 'chmod' dan 'chgrp' alat untuk mengubah hak akses file tersebut dan akses group masing-masing.:
  sudo chmod g + w /etc/samba/smb.conf
  sudo chgrp adm /etc/samba/smb.conf
6.     Layanan Restart xinetd dengan perintah berikut :
  sudo /etc/init.d/xinetd Restart
atau
  sudo layanan xinetd Restart
Dari klien yang berbeda pada jaringan Anda, buka web browser dan akses http: // samba_server: [port] ex (http://192.168.56.2:901). Jika berhasil, Anda akan disajikan dengan kotak dialog yang meminta username dan password.Gunakan username dan password dari kelompok admin untuk login, dan Anda akan memiliki akses ke SWAT.
REFERENSI DAN LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “WEB SERVER”
Selanjutnya kita akan mulai melakukan proses instalasi web server pada komputer lokal khususnya komputer dengan sistem operasi Linux. Distro linux yang dipilih adalah sesuai dengan linux yang saya gunakan yaitu Linux Mint. Namun tutorial ini bisa juga diterapkan pada distro Ubuntu dan turunannya.

         Kemudian perlu diketahui juga ini bukan cara menginstal LAMPP atau XAMPP versi Linux karena sangat tidak saya direkomendasikan untuk menginstal LAMPP pada Linux Mint atau Ubuntu dan turunannya. Satu lagi penting dari artikel ini adalah proses instalasi tidak diperlukan jika sudah menggunakan distro jenis server, misalnya Ubuntu Server.

          Proses instalasi web server dilakukan dengan mengambil dari repositori Ubuntu. Jadi masing-   masing aplikasi bisa diambil langsung dengan perintah apt-get install seperti proses instalasi aplikasi di Linux turunan Debian seperti Ubuntu dan Linux Mint.

Berikut Ini Cara Instal Web Server Di Linux Mint :

1. Instal semua yang dibutuhkan dengan mengetik perintah ini pada terminal
 sudo apt-get install apache2 php5 mysql-server phpmyadmin  
3.      Setelah proses instalasi selesai biasanya otomatis dilanjutkan dengan konfigurasi user dan password MySQL Server. Silahkan isi dengan root dan password terserah kita.

3. Kemudian akan otomatis dilanjutkan dengan konfigurasi PHPMyAdmin. Pilih Apache2 karena kita menggunakan Apache 2.
*Note: Jika terlewat secara tidak sengaja, ketikkan perintah berikut ini pada terminal:
 sudo dpkg-reconfigure -plow phpmyadmin  
4. Setelah selesai test dengan cara membuka bwowser. Jika tampil tulisan "It Works" berarti proses instalasi web server telah berhasil.
5. Kemudian coba login ke PHPMyAdmin dengan mengetik localhost/phpmyadmin pada kolom URL. Jika benar akan tampak halaman login PHPMyAdmin seprti berikut ini:

6. Masukkan user dan password yang telah dibuat tadi lalu klik Go untuk masuk.

7. Setelah berhasil, lanjutkan dengan mengubah hak akses menjadi 777 pada direktori untuk menempatkan file-file web kita yaitu pada direktori /var/www. Caranya dengan mengetik perintah berikut ini pada terminal :
 sudo chmod -R 777 /var/www  
8. Kemudian ubah nilai max upload file size pada file php.ini menjadi lebih besar misalnya 128M. Sebelumnya nilainya 2M artinya maksimal upload file 2MB saja.

Caranya sebagai berikut :
·         Buka file php.ini yang ada pada direktori /etc/php5/apache2 dengan text editor.
·         Cari parameter upload_max_filesize lalu ganti nilainya dari 2M menjadi 128M.
·         Cari parameter post_max_size lalu ganti juga nilainya dari 2M menjadi 128M
9. Restart server untuk menerapkan berbagai settingan diatas dengan cara mengtik perintah berikut ini pada terminal:
 /etc/init.d/apache2 restart  
10. Dan proses instalasi serta konfigurasi dasar web server telah selesai. Untuk belajar pemrograman web kita harus menempatkan file-file script kita pada folder/direktori /var/www

No comments:

Post a Comment