REFERENSI KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Cara Setting Manual IP Address di
Ubuntu Server - Artikel ini akan membahas tentang cara setting
ip address pada salah satu distro linux, Ubuntu Server. Cara yang saya jabarkan
pada artikel ini juga bisa dioperasikan pada distro-distro linux lainnya, jadi
tidak hanya ubuntu saja, dan juga bisa digunakan untuk versi dekstopnya.
root@ubuntu:~#
Pada contoh diatas, kita sudah tau bahwa di komputer kita hanya terpasang satu buah interface dan berlabel eth1. Dengan demikian, kita sudah tau interface mana yang akan kita beri konfigurasi IP address.
Pada cara pertama
ini, kita akan melakukan konfigurasi langsung melalui terminal linux atau
Command Line Interface (CLI). Misal kita akan berikan konfigurasi pada
interface eth1 berupa ip address 192.168.10.20 dan netmask 255.255.255.0. Maka
perintah yang dapat kita jalankan di terminal sebagai berikut.
root@ubuntu:~#
Catatan: Melakukan konfigurasi dengan cara ini sifatnya hanyalah sementara. Maksudnya konfigurasi ini tidak permanent, jika Anda restart komputer, maka konfigurasi tadi akan hilang.
2. Dengan mengedit file interfaces
root@ubuntu:~# nano /etc/network/interfaces
auto lo
iface lo inet loopback
iface eth1 inet static
address 192.168.10.20
netmask 255.255.255.0
network 192.168.10.0
broadcast 192.168.10.255
gateway 192.168.10.10
dns-nameservers 8.8.8.8
Setelah selesai memberikan konfigurasi, simpan perubahan dengan menekan tombol
Ctrl+O (save). Lalu keluar dengan menekan tombol Ctrl+X (Exit).
* Running /etc/init.d/networking restart is deprecated because it may not enable again some interfaces
* Reconfiguring network interfaces...
Ignoring unknown interface eth1=eth1.
[ OK ]
root@ubuntu:~#
root@ubuntu:~#
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Sekarang kita lanjutkan
cara konfigurasi adapter network pada Virtual Box dan interface network pada
Debian.
A. KONFIGURASI NETWORK ADAPTER PADA VIRTUALBOX
1. Pada
sistem operasi Debian, konfigurasi network adapter 1 sebagai Host-only adapter,
dan adapter 2 sebagai Internal network. Caranya seperti tahapan pada gambar
berikut:
2. Sementara
pada PC client (Windows XP), lakukan pengaturan network hanya pada adapter 1
yaitu sebagai Internal network.
B.
KONFIGURASI NETWORK PADA WINDOWS XP GUEST
Windows
XP Guest maksudnya adalah sistem operasi yang sudah diinstall pada VirtualBox.
VirtualBox itu sendiri terinstall di PC Host, yang dalam PC saya menggunakan
Windows 7. Langkah-langkah konfigurasi network pada Windows XP Guest adalah
sebagai berikut:
1. Dari
menu [Start] >> [Control Panel]
.
2. Pada
jendela Control Panel, pilih [Network and Internet Connections]
3. Pada
jendel Network and Internet Connections,
pilih [Network Connections]
4. Pada
jendel Network Connections, klik kanan
[Local Area Connection] >> [Properties]
5. Pada
jendel Local Area Connection, pilih
tab [General] >> [Internet Protocol (TCP/IP)]
>> [Properties]
6. Pada
jendel Internet Protocol (TCP/IP), buatlah seperti isian pada gambar berikut ini
lalu akhiri dengan [OK] >> [Close].
C.
KONFIGURASI INTERFACE NETWORK PADA DEBIAN 6 SQUEEZE
1. Cek
interface eth0 dan eth1
Kalau kita perhatikan, IP address di Eth0 dan Eth1 belum sesuai dengan desain topologi yang akan dibuat, sehingga harus kita konfigurasi ulang melalui file interfaces.
.
2. Konfigurasi
Interface eth0 dan eth1
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/network/interfaces.
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/network/interfaces.
3.
Edit script yang terdapat di dalam file
interfaces tersebut, sehingga seperti berikut:
4. Restart
Interface
root@server-tkj:/home/habib# /etc/init.d/networking restart
root@server-tkj:/home/habib# /etc/init.d/networking restart
5. Selanjutnya
buat domain server kita.
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hosts
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hosts
6.
Buat script seperti gambar berikut:
7. Buat
hostname server kita:
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hostname.
root@server-tkj:/home/habib# nano /etc/hostname.
8.
Buat script seperti berikut:
REFERENSI KONFIGURASI SERVER UBUNTU “DHCP”
Install
dan Konfigurasi DHCP Pada Ubuntu Server – Kali ini, kita akan mencoba
melakukan instalasi dan konfigurasi DHCP Server di Ubuntu Server. DHCP sendiri
adalah layanan pemberian otomatis pada client. saya sarankan anda teliti dalam
konfigure DHCP ini, karena apa bila ada kesalahan titik koma saja maka
konfigurasi anda bisa disebut gagal dan harus cek dari awal lagi. saya sudah
melakukan konfigurasi ini berulang-ulang dan berhasil. jadi silakan simak
baik-baik
Definisi :
DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan
yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.
Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan
komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian
administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada
saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP
Server.
·
Pertama – tama login ke Ubuntu Server
·
Kemudian jadikan status user anda menjadi
root dengan mengetikkan perintah sudo su
·
Install software DHCP Server kita. Softaware
yang kita gunakan kali ini adalah isc-dhcp-server. Software ini
biasanya sudah otomatis terinstall di Ubuntu Server tetapi jika belum ada,
ketikkan perintah apt-get install isc-dhcp-server
·
Setelah software terinstall,masuk ke
direktori /etc/default lalu pada direktori defaultketikkan pico
isc-dhcp-server atau langsung ketikkan pico
/etc/default/isc-dhcp-server
·
Cari script INTERFACE=””, lalu di
antara tanda petik isikan eth0 atau sesuaikan dengan LAN anda
yang aktif dengan format ethx.. Simpan dan keluar konfigurasi
dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x
·
Setelah konfigurasi isc-dhcp-server selesai,
kita lanjutkan dengan konfigurasi DHCP kita. masuk direktori /etc/dhcp lalu
pada direktori dhcp ketikkan pico dhcpd.conf atau
langsung mengetikkan pico /etc/dhcp/dhcpd.conf
·
Ganti konfigurasi DHCP sebelumnya seperti di
bawah ini ( konfigurasi IP boleh disesuaikan ). Setelah selesai konfigurasi
simpan dan keluar dari konfigurasi dengan menekan Ctrl+o dan Ctrl+x
·
Keterangan:
range :
rentang IP yang bisa digunakan oleh komputer client
option
domain-name-servers : dns yang kita gunakan
option
routers : IP dari router yang kita gunakan dalam jaringan
default-lease-time dan max-lease-time :
jangka waktu penggunaan IP oleh komputer client
·
Setelah semua konfigurasi selesai, ketikkan
perintah service isc-dhcp-server restart atau /etc/init.d/isc-dhcp-server
restart untuk merestart isc-dhcp-server
·
Coba jalankan komputer client, lalu
buka Network Connections pada Contol Panellalu
klik kanan pada LAN yang aktif dan pilih Properties
·
Klik dua kali Internet Protocol ( TCP/IP )
lalu pilih Obtain an IP address automaticallyagar client
mendapatkan IP otomatis dari DHCP Server, lalu klik Ok
·
Tunggu hingga komputer client mendapatkan IP
·
Untuk mendeteksi apakah komputer client sudah
terhubung ke internet, buka Command Prompt dengan membuka Run lalu ketikkan cmd
·
Setelah itu lakukan ping ke dns dan IP dari
rout
·
Jika kita berhasil melakukan proses ping,
lanjutkan dengan membuka website dari browser
·
Jika tampilan website muncul, maka instalasi
dan konfigurasi DHCP Server kita berhasil
semoga
cara Install dan Konfigurasi DHCP Pada Ubuntu Server ini
dapat bermanfaat untuk adna yang sedang membangun server ataupun untuk
teman-teman mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas maupun tugas besar, jika
ada pertanyaan bisa langsung komen nanti insya allah akan saya jawab sebisanya.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “INTERFACE”
Tulisan
ini berisi tutorial konfigurasi debian sebagai DHCP server. DHCP server adalah
server yang menyediakan konfigurasi IP secara otomatis kepada host yang
terkoneksi dengan DHCP server tersebut. Mari kita mulai melakukan konfigruas
DHCP server.
#
apt-get install isc-dhcp-server
Perintah
di atas adalah perintah umum untuk menginstall package pada linux berbasis
Debian. Sepertinya tidak tidak perlu penjelasan pada tahap ini. :)
Konfigurasi interface
#
vim /etc/default/isc-dhcp-server
Edit
file /etc/default/isc-dhcp-server dan carilah bagian
INTERFACES="". Isilah dengan interface yang akan bertindak sebagai
DHCP server, yang nantinya terkoneksi dengan DHCP client. Perlu diperhatikan
bahwa interface yang dipilih sebagai DHCP server harus memiliki konfigurasi IP
static. Karena saya memilih eth1 sebagai interface DHCP server, sehingga
konfigurasi saya adalah:
INTERFACES="eth1"
Seperti
yang disebutkan sebelumnya, interface yang bertindak sebagai DHCP server harus
disetting dengan IP static. Berikut ini adalah setting
pada/etc/network/interfaces:
#
The primary network interface
allow-hotplug
eth0
iface
eth0 inet static
address 192.168.56.103
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.56.102
allow-hotplug
eth1
iface
eth1 inet static
address 192.168.57.2
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.57.255
Konfigurasi dasar DHCP
server
#
vim /etc/dhcp/dhcpd.conf
Setelah
mengkonfigurasi interface, sekarang kita lakukan konfigurasi DHCP server. Buka
file /etc/dhcp/dhcpd.conf menggunakan text editor favorit anda.
Sekarang kita edit pada beberapa bagian:
option
domain-name "pupil.com";
Dengan
option ini kita bisa memberikan nama domain pada network kita. Gantilah
pupil.com sesuai dengan domain yang anda inginkan.
option
domain-name-servers 208.67.222.222, 208.67.220.220;
Seperti
dituliskan sebelumnya, DHCP server bisa memberikan alamat dari DNS server pada
host yang menjadi DHCP client. Dengan option inilah DHCP server dapat
memberikan alamat DNS server yang bisa digunakan oleh host yang menjadi DHCP
client. Jumlah alamat DNS server yang ditulis bisa satu atau beberapa, pisahkan
dengan tanda koma. Alamat DNS server di atas adalah alamat dari OpenDNS.
Dua
baris yang kita edit sebelumnya adalah optional. Sekarang kita tambahkan
konfigurasi utama. Tambahkan code berikut pada bagian paling bawah file:
subnet
192.168.57.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.57.1 192.168.57.10;
option routers 192.168.57.2;
}
Pada
bagian subnet dan netmask, sesuaikan dengan alamat IP dari
interface yang menjadi DHCP server. Pada bagian range berikan dua
alamat IP, yang pertama adalah alamat IP "terendah" sedang alamat
kedua adalah IP "tertinggi" yang akan diberikan kepada DHCP client.
Bagian option routers, berisi alamat router/server yang terkoneksi ke
internet, apabila DHCP server sekaligus terkoneksi ke internet, isikanlah
alamat IP dari interface DHCP server. Sampai disini, konfigurasi dasar untuk
DHCP server sudah selesai. Simpan konfigurasi yang telah dibuat, kemudian
restart service DHCP server untuk mengaktifkan konfigurasi yang baru kita buat.
#
/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
Konfigurasi lanjutan DHCP
server
Secara
default, DHCP server akan memberikan IP kosong yang terendah terlebih dahulu
secara berurutan kepada host yang terkoneksi. Tetapi dengan konfigurasi
tambahan, kita bisa memberikan alamat IP yang selalu tetap sama kepada perangkat
tertentu, kapanpun terkoneksi. Tambahkan konfigurasi berikut ke dalam
file/etc/dhcp/dhcp.conf
host
cinnamon {
hardware ethernet 00:0D:87:B3:AE:A6;
fixed-address 192.168.57.5;
}
Pada
bagian host cinnamon, anda bisa mengganti cinnamon dengan nama
lain sesuai dengan keinginan anda. Karena sepertinya nama host disini hanya
sebagai identifikasi manusia saja, bukan untuk sistem. Bagian hardware
ethernet isilah dengan MAC address dari interface yang akan diberikan IP
secara tetap. Bagianfixed-address isilah dengan IP yang akan diberikan
secara tetap kepada host yang bersangkutan.
Restart service DHCP
Setelah
selesai melakukan konfigurasi, kita harus merestart service DHCP server agar
berhasil.
#
/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
*Informasi tambahan
Untuk
melihat pesan error, Perangkat yang terkoneksi, dan log-log lainnya bisa
dilihat di: /var/log/syslog
Untuk
melihat apakah daemon DHCP server berjalan, bisa dengan perintah: ps ax |
grep dhcpd
Informasi
selengkapnya mengenai konfigurasi DHCP bisa dilihat dengan perintah: man
dhcpd.conf
REFERENSI DAN LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “SAMBA”
SWAT (Samba
Web Administration Tool) adalah sebuah aplikasi konfigurasi berbasis web
sederhana memungkinkan Anda untuk mengkonfigurasi dan mengelola file konfigurasi
samba (smb.conf) melalui web browser. ini adalah utilitas GUI untuk mengkonfigurasi Samba, dan
itu bisa sangat membantu bagi administrator Ubuntu baru yang perlu untuk
mendapatkan Samba bangun dan berjalan cepat.
Pada Ubuntu Server 12.04 LTS, SWAT instalasi
paket tersedia dalam repositori ubuntu resmi. Jadi, jika Anda menginstal
Samba Server, SWAT secara otomatis terinstal. Ketika Anda menginstal
beberapa distribusi Linux, Anda perlu pilihan untuk memilih paket dan kemudian
pastikan Anda memilih untuk menginstal paket instalasi SWAT.
Ikuti panduan Cara menginstal dan Alat
Konfigurasi Samba Web Administration di Ubuntu Server 12.04
1.
Install
dan Konfigurasi Samba Alat Web Administrasi
2.
Login
di mesin server ubuntu Anda melalui ssh, install samba, swat dan xinetd
sudo apt-get instal samba smbfs samba-doc
swat xinetd
3. Mengaktifkan layanan SWAT
di /etc/xinetd.conf dan restart dengan konfigurasi baru.
sudo update-inetd --enable
'swat'
sudo dpkg-reconfigure xinetd
4.
Buat file konfigurasi baru /etc/xinetd/swat:
sudo cat >
/etc/xinetd/swat <<-EOF
# default: off
# description: SWAT is the
Samba Web Admin Tool. Use swat \
# to configure your Samba
server. To use SWAT, \
# connect to port 901 with
your favorite web browser.
service swat
{
port = 901
socket_type = stream
wait = no
# Use only_from if you want
to restrict access
# only_from = localhost 192.168.56.1
user = root
server = /usr/sbin/swat
log_on_failure += USERID
disable = no
}
EOF
5. Mengubah izin smb.conf
untuk administrator grup (adm) menggunakan 'chmod' dan 'chgrp' alat
untuk mengubah hak akses file tersebut dan akses group masing-masing.:
sudo chmod g + w /etc/samba/smb.conf
sudo chgrp adm /etc/samba/smb.conf
6. Layanan Restart xinetd
dengan perintah berikut :
sudo /etc/init.d/xinetd Restart
atau
sudo layanan xinetd Restart
Dari klien yang berbeda pada jaringan Anda,
buka web browser dan akses http: // samba_server: [port] ex
(http://192.168.56.2:901). Jika berhasil, Anda akan disajikan dengan kotak
dialog yang meminta username dan password.Gunakan username dan password dari
kelompok admin untuk login, dan Anda akan memiliki akses ke SWAT.
REFERENSI DAN LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI SERVER UBUNTU “WEB SERVER”
Selanjutnya kita akan mulai melakukan proses instalasi web server
pada komputer lokal khususnya komputer dengan sistem operasi Linux. Distro
linux yang dipilih adalah sesuai dengan linux yang saya gunakan yaitu Linux
Mint. Namun tutorial ini bisa juga diterapkan pada distro Ubuntu dan
turunannya.
Kemudian perlu diketahui juga ini bukan cara menginstal LAMPP atau XAMPP versi Linux karena sangat tidak saya direkomendasikan untuk menginstal LAMPP pada Linux Mint atau Ubuntu dan turunannya. Satu lagi penting dari artikel ini adalah proses instalasi tidak diperlukan jika sudah menggunakan distro jenis server, misalnya Ubuntu Server.
Proses instalasi web server dilakukan dengan mengambil dari repositori Ubuntu. Jadi masing- masing aplikasi bisa diambil langsung dengan perintah apt-get install seperti proses instalasi aplikasi di Linux turunan Debian seperti Ubuntu dan Linux Mint.
Berikut Ini Cara Instal Web Server Di Linux Mint :
1. Instal semua yang dibutuhkan dengan mengetik perintah ini pada
terminal
sudo apt-get install apache2 php5 mysql-server phpmyadmin
3.
Setelah proses instalasi
selesai biasanya otomatis dilanjutkan dengan konfigurasi user dan password
MySQL Server. Silahkan isi dengan root dan password terserah kita.
3. Kemudian akan otomatis dilanjutkan dengan konfigurasi PHPMyAdmin. Pilih Apache2 karena kita menggunakan Apache 2.
3. Kemudian akan otomatis dilanjutkan dengan konfigurasi PHPMyAdmin. Pilih Apache2 karena kita menggunakan Apache 2.
*Note: Jika terlewat secara tidak sengaja, ketikkan perintah berikut
ini pada terminal:
sudo dpkg-reconfigure -plow phpmyadmin
4. Setelah selesai test dengan cara
membuka bwowser. Jika tampil tulisan "It Works" berarti proses
instalasi web server telah berhasil.
5. Kemudian coba login ke PHPMyAdmin dengan mengetik localhost/phpmyadmin pada
kolom URL. Jika benar akan tampak halaman login PHPMyAdmin seprti berikut ini:
6. Masukkan user dan password yang telah dibuat tadi lalu klik Go
untuk masuk.
7. Setelah berhasil, lanjutkan dengan mengubah hak akses menjadi 777 pada direktori untuk menempatkan file-file web kita yaitu pada direktori /var/www. Caranya dengan mengetik perintah berikut ini pada terminal :
7. Setelah berhasil, lanjutkan dengan mengubah hak akses menjadi 777 pada direktori untuk menempatkan file-file web kita yaitu pada direktori /var/www. Caranya dengan mengetik perintah berikut ini pada terminal :
sudo chmod -R 777 /var/www
8. Kemudian ubah nilai max upload file size pada file php.ini
menjadi lebih besar misalnya 128M. Sebelumnya nilainya 2M artinya maksimal
upload file 2MB saja.
Caranya sebagai berikut :
Caranya sebagai berikut :
·
Buka file php.ini yang
ada pada direktori /etc/php5/apache2 dengan text editor.
·
Cari
parameter upload_max_filesize lalu ganti nilainya dari 2M menjadi 128M.
·
Cari
parameter post_max_size lalu ganti juga nilainya dari 2M menjadi 128M
9. Restart server untuk menerapkan berbagai settingan diatas
dengan cara mengtik perintah berikut ini pada terminal:
/etc/init.d/apache2 restart
No comments:
Post a Comment